Bukittinggi - PLN Indonesia Power (IP) Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Bukittinggi dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Agam. Kegiatan ini dilaksanakan karena meningkatnya volume sampah akibat pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang menimbulkan berbagai masalah seperti pencemaran lingkungan, risiko Kesehatan, serta potensi dampak negatif lainnya.
Budi Pramadian, selaku Team Leader Lingkunagn PLN IP UBP Bukittinggi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk menghadapi peningkatan volume sampah organik.
"Diharapkan dengan kegiatan ini Masyarakat dapat memahami dan sadar terhadap dampak negative sampah yang tidak terkelola" ungkap Budi
Eliza Novra, S.T. selaku Penyuluh Lingkungan Hidup Ahli Muda Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Agam, berkesempatan menjadi narasumber dalam acara tersebut. Eliza menyampaikan pengelolaan sampah melalui Komposter Ember Tumbuk.
“Komposter Ember Tumbuk merupakan komposter yang dibuat dengan dua buah ember yang ditumpuk, komposter ini dibuat untuk mengolah sampah dapur dengan larva Hi (Hermetia illucens) skala rumah tangga atau larva BSF (Black Soldier Fly alias lalat hitam) atau dikenal juga dengan istilah magot” jelas Eliza
Komposter Ember Tumbuk merupakan salah satu komposter yang mudah untuk dibuat, bahkan bisa dibuat di setiap rumah Masyarakat, diharapkan dengan adanya sosialisasi ini sampah organik dapat dikelola dengan baik oleh Masyarakat.